
Sinar sang rembulan yang terang benderang mengiringi perjalanan pulang taxi yang aku tumpangi malam ini. Disertai music jazz yang diputar oleh sang sopir, membuatku tak sabar ingin menyentuh kasur lembutku .
Ya, malam ini adalah kerja lemburku. Dan saat ini, kelopak mataku seakan saling tarik menarik seperti dua kutub magnet. Bagaimana tidak? Hampir lima gelas kopi kuminum pagi tadi. Dan dari pagi hingga mobil kuning ini membawaku sampai ke apartemen kota, kulalui hari tanpa mata terpejam sekali pun.
Setibanya di apartemen, tanpa pikir panjang, kuhamburkan badanku ke kasur empuk nan wangi. Dan mulai kupejamkan dua bola mataku. Melepaskan segala penat yang membebaniku dari tadi.
“DUM…” Suara dentuman air membangunkan tidur lelapku.
“Suara air laut!?” pikiranku dengan pelan-pelan tapi pasti